Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Cerita Tentang Penebangan Hutan yang Menyedihkan

Kisah Inspiratif - Ada banyak hutan yang menulis kisah ceritanya. Yakni cerita tentang penebangan hutan yang terjadi di penjuru negeri. Sejatinya hutan adalah penyeimbang, jika penyeimbang itu hilang, maka yang terjadi adalah ketidakkaruan.

Kita tidak bisa menutup mata tentang kerusakan hutan. Namun acapkali kita dibuat tidak bisa berbuat apa apa terhadapnya. Sebab kebijakan lebih berpihak pada kebutuhan, bukan pada hutan. Begitulah kiranya penggambaran kondisi hutan yang semakin terdeforestasi. Semakin menyempit seolah tidak dinginkan keberadaanya.

Hutan ibaratkan sebuah kebaikan yang terus dimusuhi. Keberadaanya tergerus oleh orang-orang yang sebenarnya menghisap oksigen hasil produksi hutan. Begitulah, kacang lupa kulit. Manusia lupa hutan dan tuhan. Kisah cerita berikut ini akan menggambarkan untuk anda, betapa hutan kian hilang. 

1. Anak Rimba Kehilangan Rumah

Nasib malang harus dijalani suku anak rimba yang terusir dari rumah mereka. Jaman memang sudah maju, tekonolgi sudah menguasai. Namun seharusnya orang-orang yang tinggal dihutan tetap dihargai. Harusnya rumah mereka tetaplah menjadi rumah, bukan menjadi kebun. Kompas menyebutkan bahwa rumah suku anak dalam atau anak rimba telah banyak yang hilang.

Mereka yang tinggal di sekitar Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi, telah kehilangan hutan sebagai rumah sekaligus lahan kelolaan. Ruang hidup mereka berubah menjadi perkebunan sawit, akasia, dan areal transmigrasi dalam 20 tahun terakhir, dilansir dari kompas.

Miris sekali melihat nasib suku anak dalam. Sebagian dari mereka akhirnya hidup di tepi-tepi jalan lintas Sumatera, tanpa memiliki rumah dan sumber penghidupan yang jelas. Itu sebabnya banyak orang rimba akhirnya menjadi pengemis di jalan. Bahkan tak jarang sang orang tua memberikan anaknya pada orang lain agar anaknya terurus. Miris sekali. Penebahan hutan yang kemudian dijadikan sebagai lahan perkebunan adalah masalah besar bagi suku anak dalam yang sebenarnya pemegang hak atas tanah itu. 

Penghujung tahun 2013 Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) merilis  Catatan Akhir Tahun 2013. Terekam sepanjang tahun 2013, hutan alam masih terus ditebang oleh korporasi berbasis tanaman industri dan korporasi perkebunan kelapa sawit. Kegiatan penevangan hutan ini pun masih berjalan hingga saat ini. Percayalah bahwa lambat laun hutan akan semakun menyempit, semua dinganti dengan dalih untuk memenuhi kebutuhan manusia. Padahal terkadang bukan kebutuhan, namun kerakusan. 

2. DATA: 1,45 ribu Ha Kawasan Hutan Hilang antara Januari – Mei 2020 di Papua

Papua itu indah, bagian dari setitik surga yang Allah anugerahkan kepada manusia. Keindahan papua adalah pada kelestarian alamnya. Namun keindahan tersebut kini terancam. Yayasan Pusaka memperkirakan angka yang amat besar terkait hilangnya hutan papua. Diperkirakan sekitar 1.488 hektar hilang dalam kurun waktu Januari – Mei 2020. Deforestasi hutan di Papua terjadi karena aktifitas penggundulan hutan untuk bisnis perkebunan kelapa sawit yang semakin meluas di Papua. 

Jika pohon terakhir telah ditebang, maka itu tanda bahwa alam ini mulai tak dihargia. Tanda bahwa suatu saat alam akan memberikan bencana pada maunusia. Seharusnya kita belajar dari banjir, longsor, banjir bandang dan bencana lainya. Bukankah bencana itu adalah kerugian, lalu mengapa orang kerah putih itu selalu menganggap bahwa menebang hutan adalah keuntungan ? !

3. 1.000 Orangutan di Kalimantan Terancam Karena Penggundulan Hutan

Siapa yang meragukan luasnya hutan Kalimantan ? Tentu semua orang sudah paham bahwa Kalimantan adalah salah satu pulau dengan vegetasi hutan terluas di dunia. Bahkan hutan Borneo (sebutan), disandingkan dengan hutan Amazon dan juga Hutan tropis Kongo karena luasnya. Namun suatu saat, luas hutan Kalimantan tinggalah cerita saja. Karena kini, setiap hari hutan Kalimantan sedang ditebangi.

Greenpeace pernah membuka sebuah data dari hasil penyelidikannya di Sungai Putri. Laporan menyebutkan tentang hasil operasi penebangan berlangsung pada malam hari dan di kawasan-kawasan yang menjadi rumah orangutan. Hal itu mengakibatkan dampak yang amat menyedihkan. Lokasi pembalakan tersebut berada di  hutan seluas 57.000 hektar di kawasan ini dihuni oleh sekitar 1.200 orangutan.

Hal ini akibat dari adanya izin dari pemerintah kepada perusahaan asing asal cina dan juga perusahaan asal tanah air. Akibat kebijakan yang melonggar terhadap konservasi ini, masa depan orang utan akan semakin terancam. Terancamnya orang hutan adalah lambang terancamnya manusia dimasa yang akan datang. 

4. Deforestasi Terbesar di Dunia !

BBC dalam laporanya menyebutkan bahwa Hutan Sumatera dan Kalimantan termasuk dalam 11 wilayah di dunia yang berkontribusi terhadap lebih dari 80% deforestasi secara global hingga tahun 2030. Besarnya angka ini bukanlah sebuah prestasi, namun kenyataan yang amat menyedihkan. Negara yang hijau dengan hutan akan berganti dengan hijaunya perkebunan. Data yang disampaikan oleh BBC ini adalah hasil dari riser WWF Indonesia.

Data yang dipaparkan tersebut menambahkan bahwa  lebih dari 170 juta hektar hutan diperkirakan akan hilang sepanjang 2010-2030, jika laju deforestasi tidak dihentikan. Permasalahanya adalah, apakah kita semua bisa menghentikan ini? Dengan dalih ekonomi, tentu ekologi sangat berpotensi dikorbankan. Padahal idealnya tidaklah seperti itu. Kini slogan hutan lestari masyarakat sejahtera hanya akan jadi sebuah teori tanpa implementasi.

5. Politik Beras Mengorbankan Hutan Sagu

Sagu adalah makanan pokok masyarakat papua sejak zaman dahulu. Selama itu pula mereka hidup baik-baik saja dengan sagu. Namun politik beras membuat hutan sagu digunduli. Kini Papua memang swasembada beras, namun apakah hutan dan lingkungan terjamin kelestarianya ? 

Sobat, itulah deretan cerita tentang penebangan hutan di Indonesia. Mari kita lebih berfikir jernih, mengedepankan napsu bukan solusi terbaik untuk masa depan anak cucu kita. Hutan dan kelestarian lingkungan adalah bagian dari nikmat yang harus dirasakan oleh anak cucu mereka. Jika hutan semakin menyempit, apa yang bisa mereka rasakan ? Jangan sampai kita mewariskan bencana. Salam.

Posting Komentar untuk "5 Cerita Tentang Penebangan Hutan yang Menyedihkan "