Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Inspirasi Pengangguran yang Bangkit

KisahWeb - Ada banyak kisah inspirasi pengangguran yang kemudian bangkit dari "tidurnya". Salah satunya adalah Riko, pemuda yang sudah nganggur setahun ini sempat stres dan frustasi. Kemudian ia pun bangkit setelah dihujani cemoohan karena nganggur.

Riko adalah sarjana yang baru saja lulus, belum genap setahun ia menyandang gelar sarjana. Namun hingga kini dia tak kunjung mendapat pekerjaan. Sudah puluhan perusahaan ia lamar, tak ada satupun yang tertarik meminangnya. Riko pun semakin sedih dan berkecil hati.

Walau Riko pengangguran, namun ia tetap berpenghasilan. Sudah sejak semester 2 Riko berjualan bunga hias secara online. Namun tak banyak yang mengetahui hal ini. Riko pun tak banyak pamer.

Suatu hari Riko bermain ke rumah Aldo (kawan kuliah), disana Riko bertemu dengan ibu Aldo. "Ko, kamu sudah kerja dimana sekarang ? " tanya mama Riko. "Belum te, belum dapat pekerjaan, masih nganggur aja nih" jawab Riko

"Loh, kok kamu belum kerja-kerja. Coba cari yang lebih giat lagi dong. Ini Aldo 2 bulan nayari langsung dapat kok, usaha dan doa Ko. Jangan diam aja kamu, sayang ijazah kamu kalau kamu hanya jadi penggaguran" tutur nasihat panjang ibu Aldo

Keesokan harinya Riko bermain ke rumah Rahmat teman kuliah dari kampus yang sama. Lagi-lagi, disini Riko dihujani pertanyaan tentang pekerjaan, bahkan lebih pedas. "Kamu ini kenapa gak kerja-kerja, apa kamu emang pemalas ya ? Coba lah kerja keras lagi, jangan sering rebahan lah" ucap ibu Rahmat

Sudah 2 kali Riko mendapatkan komentar pedas atas menganggurnya ia. Riko sebenarnya sudah amat sering mendapatkan cemooh dan juga kritikan. Ia menampungnya dalam dada yang kuat, namun ada salah satu moment yang mebuat ia terpuruk. Ya, komentar dari kepala jurusan saat reuni.

"Jadilah orang yang berguna, kerja lah. Buat bangga almamatermu, jangan jadi sampah-sampah berdasi. Jangan jadi sarjana nganggur yang gak tau haru gimana mencari uang. Jangan terus jadi beban orang tua" ucap Kajurnya.

Seketika Riko meneteskan air mata. Ia sedih, hatinya hancur saat mendengar kata "Sampah". Sebab Riko merasa bahwa ia sudah bekerja mati matian mencari kerja, namun hasil memang belum berpihak.

Malam hari, Riko pun menangis diatas sajadah. Ia curhat soal apa yang ia dapatkan. Dari balik pintu, sang ibu ternyata mendengar apa yang di keluh kesahkan Riko. Ibu Riko ikut sedih, bahkan meneteskan air mata dalam diam. 

Malam itu, Ibu Riko dan Ayah Riko berdiskusi. Sang ibu menceritakan apa yang ia lihat dalam kamar Riko. Mereka pun sepakat untuk menasihati Riko saat sarapan pagi. 

Pagi tiba, keluarga ini sarapan bersama. Sang ibu memulia percakapan "Nak, kenapa kamu menangis semalam ? Coba ceritakan pada kami, kami pendengar yang baik kok" bujuk Ibu. Riko pun kemudian menceritakan semuanya, tentang cemooh, kritikan dan juga apa yang ia dapatkan ditelinganya. Riko juga memberikan penjelasan tentang lamaran kerja yang terus saja belum berhasil.

Mendengar itu, Ayah dan Ibu Riko lantas memberikan nasihat. "Sudah, jangan terlalu diambil hati nak. Jangan juga berkecil hati atas apa yang kamu alami saat ini. Ya, memang kamu masih nganggur, tapi kan kamu terus berusaha. Bukan kamu malas malasan. Orang lain tidak melihat usahamu, mereka hanya menuntut hasilnya. Begitulah orang-orang di dunia ini. Mudah dalam berkomentar, tapi susah melihat kenyataan" tutur Ayah Riko

Terus sekarang solusinya apa Yah ? Tanya Riko

"Solusinya adalah terus berusaha dan mencoba jalan baru, jika kamu ingin jadi pegawai cobalah kamu terus melamar kerja sampai kamu benar-benar menyerah. Sembari melamar kerja, kamu coba pikirkan apa kemampuanmu yang bisa menghasilkan uang, siapa tau itulah jalan rezekimu nak" terang Ayah Riko

Kemudian Riko pun memulai langkah yang lebih semangat. Lebih kuat dan gigih dalam mencari kerja, ia pun memberanikan diri meminta modal pada ayahnya untuk mengembangkan usaha tanaman hiasnya. Modal 10 juta diberikan oleh ayahnya. Riko pun banyak membeli bahan dan alat untuk membuat toko tanaman hias di rumahnya.

Tak disangka Usaha Riko amat melejit saat pandemi. Kaktus yang dulu ia beli seharga 5 ribu, kini laku 100 ribu. Bersamaan dengan itu banyak pecinta bunga yang datang kerumahnya, memborong bunga milik Riko. Riko pun terus mengembangkan usaha, ia luaskan pembibitan bunga. Kini penghasilan Riko mencapai 20 juta perbulan. 

Tak berapa lama, Riko pun diterima di perusahaan pertanian. Ia bekerja sebagai analis bibit. Butuh waktu 2 tahun sebelum ia sukses di dunia kerja dan wirausaha.

Sobat itulah cerita Riko tentang kisah inspirasi pengangguran yang kemudian sukses. Butuh kesabaran dalam mencari kerja, sebab saat ini ada jutaan orang sedang antri mencari kerja. Jangan mudah loyo saat dikritik orang, jangan berhenti berusaha.

Dalam hidup, anda sebenarnya punya satu atau lebih kemampuan yang bisa dioptimalkan. Jika itu bisa dikonsversi menjadi uang kenapa tidak. Jangan gengsi kerja kasar atau usaha kecil kecilan hanya karena anda menyandang gelar sarjana. Ingat bahwa orang yang suka komentar itu tidak memberi anda makan. 

Dalam hidup, ada beberapa hal yang tidak bisa kita paksakan meski sudah diusahakan mati matian. Mungkin itu cara Allah menunjukan bahwa ada jalan lain yang lebih indah

Posting Komentar untuk "Kisah Inspirasi Pengangguran yang Bangkit"