Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Kisah Pertemanan Beda Agama Penuh Makna

KisahWeb - Pertemanan adalah hubungan sosial antar satu individu dengan individu lain. Sebagai makhluk sosial, manusia sudah pasti membutuhkan seorang teman dalam hidupnya. Hal ini membuat banyak sekali kisah pertemanan beda agama yang terjadi. 

Apalagi di negara kita yang terdiri dari beberapa pemeluk agama ini. Walaupun mayoritas penduduk kita muslim, namun pemeluk agama lain pun jumlahnya sangat banyak. Mereka hidup berdampingan.

Dilasir dari situs wikipedia, jumlah pemeluk agama di Indonesia Menurut hasil Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010 yakni, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 6,96% Kristen Protestan, 2,9% Kristen Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Konghucu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab atau tidak ditanyakan. Dengan jumlah penduduk pada tahun 2018 yang mencapai 267,7 juta jiwa tentu kita bisa membayangkan berapa banyak individu pemeluk agama berbeda tersebut.

Untungya, di negara kita ini kerukunan antar umat bergama masih terjaga. Bahkan mereka berteman baik atau malah hidup berdampingan  (bertetangga). Pertemanan atau persahabatan beda agama menurut islam pun diperbolehkan. 

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS al-Mumtahanah [60]:8). 

Islam adalah agama damai dan membawa kesalamatan, sebagaimana peran Rasulullah yang merupakan rahmat bagi semesta. Berikut ini adalah kisah pertemanan beda agama yang terangkum oleh tim Kisah Kisah Web. 

1. Kisah Teman Bisnis yang Sangat Baik

Anton dan Tano adalah dua sahabat sejak SMP. Tahun  2009 mereka membuka bisnis warnet dan berhasil mengumpulkan banyak pundi-pundi. Bisnis mereka pun berlanjut ke bidang pertanian, mereka membeli 4 hektar kebun kopi yang kemudian dikelola bersama. 

Mereka pun membangun sebuah gurita bisnis bersama hingga mempunyai salah satu korporasi besar di Indonesia di bidang tour travel haji umroh. Anton, yang merupakan pemeluk kristen pun ikut arahan Tano dalam bisnis pangsa pasar muslim ini. 

Anton memiliki strategi dalam hal pemasaran, sedangkan Tano adalah pribadi religius muslim yang pandai menilik potensi pasar. Hingga saat ini, pertemanan beda agama ini pun berjalan dengan baik. Tano juga ikut pengembangan bisnis wisata religi kristen yang dikembangkan Anton. Mereka pun saling melengkapi dan menghargai perbedaan. 

2. Berteman Dan Menjadi Keluarga

Butet (Nama Panggilan) adalah pemuda pengangguran yang luntang-lantung. Ia tak seperti pemuda batak lain di kampungnya. Karena cemooh warga ia pun kemudian merantau ke tanah Jawa. Ditanah Jawa  Butet bertemu dengan Joko. Mereka sama-sama bekerja sebagai kuli bangunan di sebuah perusahaan kontraktor kelas teri. Kedekatan mereka semakin menjadi kala dikirim pada proyek jalan trans Papua. Disana mereka amat dekat.

Setiap Hari Minggu, Jono selalu menyemangati Butet untuk pergi beribadah. Begitu juga Butet yang setiap pagi membangunkan Jono untuk solat subuh. "Siapa lagi yang bisa mengingatkan kamu kalau bukan aku, ya kan Jono" Ucap Butet. "Siapa juga yang akan menggiringmu beribadah kalau bukan Si Hitam ini" Jawab Jono. Pahit manis diperantauan mereka bingkai dengan kehangatan canda. 

Beberapa tahun berlalu, mereka pun sudah berhasil mengumpulkan tabungan untuk membuka usaha di kampung masing-masing. Mereka berpisah, namun mereka berkomitmen untuk terus komunikasi via telepon. Diantara mereka sudah seperti keluarga. Tak jarang Jono berkunjung ke Samosir. Begitu juga Butet yang suka berlibur ke Jogja sambil menengok Jono dan mengingat pahitnya masalalu. 

3. Pengorbanan Teman Beda Agama

Pandemi menyerang negeri, membuat banyak perusahaan memPHK karyawan. Termasuk yang terjadi di tempat bekerja Lisa dan Munarti. Mereka bekerja di perusahaan penyelenggara acara / event organizer (EO). 

Suatu ketika, Munarti mendapat surat PHK. Hal ini membuat Lisa sedih, ia tau persis bagaimana kondisi Munarti. Melihat kondisi ini, Lisa pun menghadap pimpinan dan mengatakan ia ingin mengajukan pengunduran diri agar munarti tetap bisa bekerja. 

"Pak saya saja yang dipecat, saya tahu kondisi Munarti. Saya sering menginap dirumahnya. Kalau dia yang diberhentikan, kelauragnya tidak bisa makan pak" Terang Lisa pada pimpinan. "Jadi kamu mau menggantikan Munarti ? " Jawab singkat sang pimpinan. "Apa boleh buat pak, Munarti teman dekat saya, dia juga yang membawa saya ke tempat ini" Ucap Lisa sambil berkaca-kaca matanya. Permintaan Lisa dikabulkan pimpinan, munarti tidak di PHK. Lisa pun berpamitan kepada Munarti dan rekan kantor. 

4. Quotes Sahabat Beda Agama

Ridho dan Imanuel menjalin persahatan beda agama sejak mereka SD. Namun orang tua Imanuel memberi batasan kepada Imanuel dalam menjalin persahabatan itu, Begitu juga dengan orang tua Ridho yang melarang Ridho. 

"Jangan terlalu dekat, kita beda prinsip dan beda landasan. Makanan kita pun sudah berbeda" tegas ayah Ridho. Namun Ridho dan Imanuel tetap saja merekatkan hubungan mereka. Bahkan mereka membuat komunitas konservasi bersama. Sedih dan haru mereka pun terlihat dari quotes yang ditulusakan caption ig untuk sahabat beda agama: 

Dear Ridho kawanku sejak SD yang beda agama, persahabatan kita bukanlah langkah menuju keburukan. Kita tidak salah, jadi mari kita teruskan dan tunjukan kepada dunia. Kita Bisa

Seandainya kita satu agama, belum tentu kita sedekat ini. 

Tuhan pun mengendaki adanya keragaman, namun manusia malah menodainya.

Perbedaan ini adalah pembelajaran untuk kita.

Apa mungkin dunia ini hanya diisi satu warna saja. Misal biru. Jika begitu maka dunia tidak indah. Bayangkan saja, langitnya biru, orangnya biru dan semua semua biru. #Monoton. 

Jabat tangan, rangkul teman. Kita sama. 

5. Pengalaman Menghormati Teman yang Berbeda Agama

Yus Yui adalah anak Tionghoa satu-satunya di kampungku. Ia termasuk orang paling kaya, orang tuanya punya toko dan juga warung makan yang besar. Namun Yus Yui selalu di jauhi oleh anak-anak se usianya karena beda agama dan suku. Mayoritas suku di kampungku adalah orang sumatera (Lampung, Semendo, Batak dan Melayu). Hanya aku yang dekat dengan Yus Yui. 

Sampai kami gadis pun kami sangat dekat. Apalagi saat kami pulang kampung dari rantauan kuliah. Dia selalu ke rumah ku dan sebaliknya. Ia sering membawakan makanan untuk ku dan kelaurgaku. 

Namun ia paham betul bahwa pemeluk islam hanya memakan makanan yang halal saja. Yus Yui pun selalu membelikan makanan yang sudah ada logo halal (tersertifikasi halal). Yus Yui tahu bagaimana menghormati kami.

Keluargaku pun menghormati Yus Yui, saat imlek kami selalu bermain ke rumahnya. Kami bawakan makanan, minuman dan juga kue untuk mereka. Bulan lalu, saat ayah dan ibu pulang umroh juga membawakan keluarga Yus Yui air zam zam dan juga qurma azwa. 

Saat lebaran, Yus Yui juga bersilaturahmi ke rumahku. Kadang mereka malah ikut merayakan lebarang dengan menggunakan pakaian muslim. 

Sobat itulah kisah kisah pertemanan beda agama yang bisa menjadi inspirasi untuk kita dalam bergaul. Islam mengajarkan kita untuk berbuat baik dengan non muslim. Dalam ajaran non muslim lainya pun begitu. Mari kita hidup rukun. 

Posting Komentar untuk "5 Kisah Pertemanan Beda Agama Penuh Makna"