Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Kisah Bunga Edelweis, Mitos dan Juga Undang-undang

KisahWeb - Bagi para pendaki gunung atau pecinta alam, nama bunga Edelweis pasti sangat familiar. Kisah bunga edelweis yang kadang dijadikan oleh-oleh sering terjadi. Padahal bunga ini dilarang untuk dipetik. Ada undang-undang yang mengatur mengenai konsevasi sumberdaya alam hayati, disitu menjelaskan tentang larangan tersebut. 

Etika alam mengajarkan janganlah membawa apapun dari alam kecuali gambar. Namun kini etika tersebut kadang dilupakan atau sengaja tidak dihiraukan. Hal ini karena tak hanya pecinta alam saja yang mendaki, namun penikmat alam ikut pula meramaikan gunung. Mencintai artinya menjaga, sedangkan menikmati hanya memenuhi keinginan atau kepuasan.

Berikut ini kami memberikan beberapa point-point penting terkait bunga yang katanya lambang cinta ini;

1. Kenapa Bunga Edelweis Tidak Boleh dipetik ?

Bunga dengan nama latin Anaphalis ini sebenarnya memang tidak boleh dipetik oleh pendaki. Hal tersebut selama ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 pasal 33 ayat (1) dan (2) tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem. Bunga ini tumbuh di kawasan konservasi, sehingga memetiknya adalah larangan. 

Selain Undang-undang, ada juga peraturan yang lebih menekankan atau bisa dibilang lebih ketat. Larangan memetik Edelweis itu yakni  Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

2. Sasksi dan Denda Pemetik Edelweis

Berbicara soal hukum, maka selanjutnya adalah sola pidana atau denda nya. Setiap orang yang tertangkap memetik Edelweis bisa dikenakan hukuman mulai dari pidana maupun denda. Dilansir dari kompas, Misalnya, di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang merupakan kawasan konservasi, bila kedapatan pendaki yang memetik Edelweis bisa dikenakan pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 100 juta. Wahm berat kan sanksinya. Semoga membuat takut dan jera ya.

3. Kecaman Warganet Tanda Kepedulian

Ada yang kucing-kucingan, maling bunga ini untuk dibawa pulang. Namun kini sudah banyak pula warganet yang peduli akan lingkungan. Beberapa waktu lalu ada akun yang dihujat warganet setelah ia memasang foto bunga ini. Ia menjelaskan bahwa telah mengambil bunga cantik ini dari salah satu gunung.

4. Desa Wisata Edelweis 

Bagi Sobat yang ingin membawakan bunga ini untuk kekasihnya, kini ada kabar baik. Ada salah satu desa wisata yang membudidayakan bunga ini secara legal. Telah terbit pada tahun 2018 SK Bupati yang menyatakan bahwa desa Wonokitri adalah desa wisata Edelweis.

Seperti dengan namanya, desa wisata ini memiliki daya tarik yakni taman edelweis. Taman ini berisi hamparan bunga Edelweis yang sedang dibudidayakan. Disini wisatawan bisa berfoto ria di tengah hamparan bunga abadi ini. Pemandangan akan semakin ciamkik karena  latar belakangnya adalah  pegunungan khas kawasan Bromo.

Beginilah cara membawa bunga edelweis dengan legal. Membawa edelweis dari sini sudah diizinkan. Bagi yang ingin souvenirnya pun ada banyak ragamnya. Harga sovenir yang dijual mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 50.000. Untuk sovenir gantungan kunci dijual dengan harga Rp 20.000 dan kalung Rp 50.000, dan boneka Rp 50.000.

5. Kisah Bunga Edelweis Ditemukan

Sejarah mencatat bahwa bunga ini sudah diteukan sejak 200 tahun lalu. Dilansir Tribun Travel, Georg Carl Reinwardt (seorang naturalis) menemukan bunga tersebut pertama kali pada 1819. Lokasi penemuanya yakni di  lereng Gunung Gede, Jawa Barat. 

6. Kenapa Bunga Edelweis Dujuluki Bunga Abadi ?

Setiap julukan pasti ada alasan atau sebabnya. Edelweis, Bunga ini disebut abadi karena memiliki waktu mekar yang lama, hingga 10 tahun lamanya. Selama itulah keindahan bunga dapat dilihat dan diabadikan. Namun tetap tidak untuk dibawa pulang ya.

7. Dimana ada Bunga Edelweis, dan Kapan Mekarnya ?

Ada banyak kisah bunga edelweis yang ditemukan di beberapa gunung di Indonesia. Contohnya Semeru, Lawu, Sindoro, Merbabu, Papandayan, Gede Pangrango, dan Rinjani. Bisanya waktu mekas Bunga Edelweis  pada bulan April hingga Agustus setiap tahun. Bunga ini dikenal mekar disaat musim hujan telah berakhir.

8. Mitos Bunga Edelweis Untuk Pacar 

Ada yang menyebut bahewa bunga ini sebagai lambang cinta abadi. Ada pula yang menjadikan bunga ini lambang pengorbanan cinta seseorang. Pendaki pria yang berjuang mencapai puncak gunung dan membawakan bunga edelweis dianggap sebagai bukti perjuangan cinta sehingga bisa menjadi abadi. Namun itu tetaplah mitos, dan justru dampaknya negatif bagi kelestarian.

9. Dijadikan Simbol Negara

The Queen Flower adalah sebutan untuk Bunga Edelweiss di pegunungan Eropa Bunga ini juga dijadikan simbol nasional negara Swiss dan bunga Nasional negara Austria. Tidak hanya simbol, bunga ini juga dijadikan logo. Bahkan di Swis ada maskapai bernama edelweis. Mantap kan 

10 Kisah Cinta Putri dan Pendaki

Beredar pula bahwa dahulu ada kisah seorang pemuda yang cinta terhadap putri raja. Pemuda itu rela untuk mendaki gunung yang terjal hanya untuk bertemu dengan tuan putri. Namun Sang raja tidak menyetujui hubungan mereka hingga akhirnya merka berpisah. Tapi mereka tetap memperjuangakn itu dan cinta itu pun menjadi cinta yang abadi. 

Sobat, itulah deretan kisah bunga edelweis yang indah dan elok itu. Bagi sobat yang mendaki gunung, yuk kita lestarikan bunga ini dengan cara tidak memetiknya. Ingatlah kata Ali bin abi tahlib ya " Jadilah seperti bunga yang memberi keharuman, bahkan kepada tangan yang telah menghancurkannya "

Sumber: Kompas, adventuretravel, pinterest, hipwee dan wikipedia

Posting Komentar untuk "10 Kisah Bunga Edelweis, Mitos dan Juga Undang-undang"