Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nabi Nuh Menanam Pohon Anggur Setelah Banjir Besar

KisahWeb - Setelah banjir besar melanda dan menenggelamkan bumi, ada kisah Nabi Nuh menanam pohon anggur setelah banjir. Cerita ini memiliki makna mendalam. 

Dikisahkan iblis juga turut menanam buah anggur hasil mencuri dari Nabi Nuh. Kemudian si iblis terkutuk memberikan beberapa darah ke pohon anggur. Ini menyebabkan buah anggur bisa memabukan. 

Peristiwa unik ini dikisahkan oleh  Ats-Tsa’labi bahwa setelah Nabi Nuh AS kembali menginjakkan kaki di bumi, Allah mewahyukan kepadanya untuk menanam bibit pepohonan yang ada bersamanya. Bibit itu ialah yang dikumpulkan sebelum banjir datang. 

Diketahui bahwa nabi nuh membawa hewan dan juga bibit atau pohon ke dalam kapal. Sehingga selepas banjir menerpa, mahkluk hidup tersebut bisa berkembang biak lagi.  Hal ini untuk memulai kehidupan yang baru, era baru setelah kiamat banjir Nuh datang. 

Tanaman yang pertama di ditanam oleh Nabi Nuh setelah banjir adalah pohon As (sejenis semak berbunga putih). Sebenarnya beliau hendak menanam pohon anggur, tetapi dia tidak menemukannya.

Pohon anggur telah dicuri oleh iblis. Beliau bertanya kepada anaknya, Sam, “Wahai anakku, dikemanakan pohon anggur?” Sam menjawab, “Saya tidak tahu.” Kemudian Malaikat Jibril turun ke bumi dan berkata kepada Nuh, “Wahai Nuh, pohon anngur itu telah dicuri oleh Iblis.” 

Maka, Nuh berkata kepada Iblis, “Kembalikan pohon anggur yang telah engkau curi itu”. Menghadapi utusan Allah, iblis justru menantang Nabi Nuh. Iblis berkata, “Aku tidak akan mengembalikannya kecuali engkau mau berbagi denganku” 

Lantas Nabi Nuh berkata, “Aku beri kamu sepertiganya” Iblis menolak penawaran tersebut. Lalu Nuh berkata, “Aku beri kamu dua pertiganya” Iblis pun menerima. 

Iblis mengambil pohon anggur ini karena memiliki niat jahat. Ia ingin menyesatkan manusia melalui buah anggur yang diminum setelah dijadikan arak. Beberapa darah hewan disiramkan ke pohon mulai dari saat menanam hingga panen.

Syaikh Kamaluddin ad-Damiri, dalam kitabnya Hayal al-Hayawan, mengatakan bahwa setelah Iblis menanamkan pohon anggur di bumi, dia menyembelih seekor burung merak dan kemudian darahnya disiramkan ke pohon itu. 

Setelah daun-daunnya tumbuh, dia menyembelih seekor kera, dan kemudian darahnya disiramkan ke pohon itu. Setelah berbuah, dia pun menyembelih seekor singa; kemudian darahnya disiramkan. Dan setelah datang waktunya memanen anggur, dia menyembelih seekor babi dan darahnya disiramkan ke pohon itu,

Siasat licik iblis ini menyebabkan orang yang meminum arak akan terkena sifat-sifat buruk hewan tersebut. Beberapa siafanya diantaranya.

1. Siapa pun orangnya yang pertama kali meminumnya akan berlaku sombong, seperti sombongnya burung merak

2. Ketika berjalan, dia akan menari-nari seperti monyet

3. Ketika mabuknya telah menjadi-jadi, dia akan berperilaku jelek dan meraung-raung, seperti yang dilakukan singa

4. Dan ketika sudah teler dengan kemabukkannya, dia akan mengantuk dan berusaha tidur seperti yang dilakukan oleh babi 

Itulah empat unsur yang sampai kapan pun tidak akan hilang dari orang yang mabuk. Wallahu a'lam bishawab

Kisah ini perlu kita jadikan pelajaran. Bahwasanya mabuk itu tidaklah baik. Kita akan bersifat seperti binatang. Mabuk akan mendorong kita kepada sifat keji yakni sombong, melantur, malas dan juga tidak dapat mengendalikan diri. 

Mabuk juga tidak baik untuk kesehatan tubuh. Resiko penyakit jantung, kangker dan ganguan otak saraf ada di hadapan pemabuk.

Sobat, kisah Nabi Nuh menanam pohon ini memberikan makna lain dari kejadian iblis mencuri pohon anggur. Semoga kita semua dapat memetik hikmah dari kisah ini. 

( Sumber: gomuslim / alodokter )

Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Nuh Menanam Pohon Anggur Setelah Banjir Besar"