Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Puisi Kopi dan Maknanya

KisahWeb - Kopi sangatlah filosofis, buktinya banyak sajak puisi kopi yang diciptakan oleh para penulis dan penyair. Sebab kopi punya rasa pahit yang simbolik, dan kopi membuat ketagihan, serta banyak pula hal lain dalam kopi yang punya makna.

Kopi dijadikan tema atau isi puisi karena dianggap sebagai bahasa yang yang dikenal masyarakat luas. "Semua suka kopi dan suka ngopi, makanya saya membuat puisi bertemakan kopi" ujar salah seorang penulis puisi.

1. Kopi dan Teh

Secangkir kopi kunikmati disore hari

Rasanya pahit, seperti hidupku

Aku pun sedih dan meratapi kepahitan ini

Esok paginya kuseruput teh hangat 

Rasanya getir, lebih tidak enak daripada kopi

Aku pun tersadar

Sepahitnya hidupku, belum segetir

pasti ada yang lebih getir lagi diluarsana

Ya, dalam hidup selalu ada yang dibawah kita

Tak perlu kita injak, cukup jadikan pelajaran

Hingga ada didalam kepala

Makna: Dalam hidup kita sering merasa sial dan penuh kesengsaraan, pahit seperti kopi. Namun kita tidak sadar bahwa ada juga kegetiran yang dialami orang lain diluasana. Bahkan diluarsana banyak yang lebih menderita daripada kita.

Jangan hanya melihat diri, lihatlah orang lain. Perbanyak melihat kejadian diluarsana agar pemikiran kita terbuka. Sebab banyak kegetiran orang lain, dan kepagitan kita masih amatah beruntung untuk diri ini. 

2. Kopi dan Wanita

Jangan jadikan aku ampas kopi

Mulanya kau seduh

Kemudian kau seruput

Kau tenggak lalau kau buang si ampas

Sama seperti kau buang aku

Aku bukanlah ampas

Aku segumpdal daging bernyawa

Aku bermartabat 

Laki laki, wanitakanlah wanita

Manusiakanlah manusia

Dan jangan kau seperti hewan

Makna: Mengingatkan seorang lelaki untuk tidak memanfaatkan wanita lalu meninggalkan setelah tidak dibutuhkan. Wanita adalah makhluk mulia yang harusnya dimuliakan. Dan jika ada lelaki yang tidak menghargai wanita, maka ia disamakan dengan binatang.

3. Kopi Candu

Kopi tidak butuh gula jika ada kau dihadapanku

Aku tidak butuh liburan jika ada kau disampingku

Aku tidak butuh jabatan jika kau sudah bersanding denganku

Kau adalah kopi kenikmatan

Kopi candu dalma hidupku

Kau mampu tenangkan aku

Mengarahkanku, menggiring pada lubang putih

Maka, jadilah kau kopi canduku

Makna: Ungkapan seseorang bahwa ia sangat nyaman dan lebih baik jika ia bersama "kopinya". Kopi yang dimaksud adalah kekasihnya. Ungkapan itu juga menerjemahkan bahwa ia begitu mencandu pasangangnya itu. 

4. Teman Kopi

Depresi itu ketika nda kehabisan kopi 

Tak ada yang biasa disruput di pagi hari

Sama, aku akan depresi jika kau pergi

Tak ada yang bisa menemani aku

Sebab kau sama dengan kopi

Pahit, namun mampu membuat mata terjaga

Bersamamu, asaku makin menyala

Cita dan arah juang ku makin nyata

Maka, jangan kau pergi

Sebab, gula tak kan diminum tanpa kopi

Sebab, susu tak kan enak tanpa kopi

Sebab, aku tak lengkap tanpamu disini

Makna: Seseorang yang sangat membutuhkan kekasihnya. Kekasihnya ibarat kopi yang mebuat matanya terjaga, dia mampu membawa pada jalur kesuksesan. Bagi orang itu, kekasinya adalah bagian dari hidupnya.

5. Petani Kopi

Kita lupa pada pangkal

Darimana kopi berasal

Bagaiamana kopi disangrai

Yang kita tahu kopi diatas meja

Disruput, diminum jadi tai

TANPA tahu perjuangan para petani kopi

Mereka babak belur dihajar harga murah

Karena kalian suka menawar di meja pemesanan

Hah, sesekali mahalkan harga kopi

Tengok petani kopi yang nelangsa

Pemerintah juga suka bercanda

Mereka impor dari luar

Petani menjerit diabaikan

Lara, Lara, Lara

Disetiap seruputmu itu, ada keringat mereka

Hargailah  

Makna: Puisi ini mengajak kita untuk melihat kondisi petani kopi. Mereka hidup dalam kesengsaraan karena harga kopi yang murah. Juga mengkritik pemerintah untuk mau memperhatikan petani kopi. 

Beberapa kasus yang pernah terjadi adalah adanya impor kopi Vietnam ke Lampung yang membuat harga kopi turun. Hal itu membuat banyak petani menjerit, sebab mereka perlu modal untuk mengurus kopi. Jika harga kopi murah, mereka tidak balik modal.

Sobat, itulah beberapa puisi kopi yang bisa menjadi referensi dan refleksi diri. Orang bijak berkata "Sepahit-pahitnya kopi, lebih pahit jika tidak ada kopi"

Posting Komentar untuk "5 Puisi Kopi dan Maknanya"