Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Puisi Akhir Tahun dan Maknanya

KisahWeb - Sajak renungan puisi akhir tahun bisa menjadi refleksi diri di penghujung tahun. Dalam setahun full, tentu ada kisah, peristiwa dan juga kejadian yang kita alami. 

Rangkaian aktivitas selama setahun memberikan banyak kenangan dan kesan. Bagi sebagian orang, waktu adalah harta paling berharga. Mereka menggunakan waktu untuk hal yang baik dan produktif.

Namun bagi sebagian orang, waktu sungguh melenakan. Menipu daya mereka. Waktu mereka habiskan dengan hal sia-sia, setahun mereka tak mendapatkan apa-apa selain cadaan dunia.

Dunia memang diciptakan untuk ujian, ada yang melewati waktu di dunia untuk kebaikan, ada pula yang melwati dengan terus memupuk dosa dan maksiat. 

Hanya diri kita adan Allah saja yang mengetahui untuk apa waktu kita dihabiskan !

1. Waktu

Tau-tau sudah mau berganti tahun 

Waktu berlalu begitu cepat

Si kecil sudah dewasa

Dan aku pun sudah menua

Kemarin terasa sangat jauh

Satu jam yang lalu pun sudah tak bisa lagi ditempuh

Begitulah waktu, berjalan maju tanpa bisa mundur

Dan kelak setiap detiknya akan ditanyakan

"Umurmu kau habiskan untuk apa saja !!"

Makna: Waktu berjalan maju, cepat dan tidak terasa. Kita semakin hari semakin bertambah umur. Seiring dengan itu semua tentu kita melakukan banyak aktivitas. Ada pahala ada dosa yang kita kumpulkan dalam kehidupan itu. Kelak, semua yang kita jalani tersebut akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. 

Puisi ini telah ditayangkan di youtube gomuslim official dengan judul waktu. Dibacakan oleh wawan syafus dengan musikalisasi puisi yang menyentuh hati. Mengingatkan kita agar berhati-hati menggunakan waktu.

2. Masih Sama

Tahun depan aku akan punya resolusi

Namun resolusi yang sama dengan tahun tahun yang sudah

Aku tak mampu melangkah

Mandek dan butek

Jalan ditempat

Gagal, lusuh dan hampir tenggelam

Saat Orang-orang sudah menyat

Saat mereka sudah jauh

Aku masih disini

Masih sama

Masih dengan resolusi yang mangkrak

Masih dengan impian yang sama

Titik start yang sama

Hah, apakah tahun-tahun selanjutnya sama ?

Makna: Adalah ungkapan seseorang yang merasa hidupnya jalan ditempat. Resolusinya tidak berjalan. Ia masih dengan masalah yang sama hingga menyambut pergantian tahun dengan pesimistis. 

3. 365 Halaman 

365 halaman tebal yang lama kututup

Aku membuka lembaran kosong yang baru

Menatap lembaran yang suci

Semoga aku mampun menulis indah

Bahkan bisa menggambar dan melukis

Bahkan bisa membuat lembaranku bernilai

Ya, aku akan berusaha membaca buku di perpus

Karena itu guru paling berharga

Makna: Dalam puisi ini, hari diibaratkan dengan buku. Lembaran-lembaran adalah keseharian yang dilwatinya. Ia juga punya perpus, artinya adalah pengalaman yang ia dapat dari tahun-tahun sebelumnya. 

Lembar yang suci adalah masa depan yang suci. Kemudian di lembaran tersebut tidak hanya ingin diisi oleh hal-hal biasa, namun diharapkan bisa untuk melukis dan menggambar hal yang luar bisa.

Sobat, itulah beberapa puisi akhir tahun yang bisa digunakan untuk refleksi diri. Bisa untuk muhasabah dan juga membuat rencana kedepan yang lebih baik. Sebab kita adalah manusia yang seharusnya mengadakan perbaikan dimasa depan dari pengalama masalalu.

Posting Komentar untuk "3 Puisi Akhir Tahun dan Maknanya"