Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Target Orang Miskin dan Kaya

Kisah Inspiratif - Suatu saat saya iseng iseng melihat banyak snap wa para orang-orang yang nomornya tersimpan di gawai. Menarik dan menggelitik. Kadang kita bisa melihat dan menilai pribadi orang dari apa yang ia share di snap wa. Tak hanya snap wa sih, sosial media lain juga bisa mengenjewantahkan orang-orang.

Kebetulan saya adalah seorang yang berprofesi sebagai marketing. Ada banyak sekali kontak yang saya simpan. Mungkin ratusan, mendekati angka 1000 an. Sebab setiap hari saya harus menghubungi orang-orang baru untuk menawarkan jasa dari perusahaan saya.

Dalam kontak tersebut pun terdapat bermacam macam kalangan. Ada pejabat, founder start up, kiyai, anak sultan, teman sekolah, tukang ojek, OB kantor dan banyak lagi. 

Yang menarik adalah sebuah penemuan yang saya dapatkan, pertama bahwa orang-orang besar itu tidak alay. Mereka jarang dan bahkan ada yang tidak pernah mebuat snap wa. Sesekali mereka membuat snap hanya untuk hal penting saja. Misal pengumuman dari kantor nya.

Kedua adalah snap orang yang tergolong berstatus rendah yang alay. Hampir setiap hari mereka membuat snap seolah ingin menunjukan mereka sedang bahagia dalam beraktivitas. Mulaid dari makan, pergi ke pasar, naik motor, jalan-jalan selalu mereka share di snap.

Kesimpulan penemuan ini adalah orang orang besar tidak sibuk dengan membuat pengakuan. Mereka lebih senang bekerja dibalik layar dan tida perlu mendapat pengakuan karena mereka sudah berada pada posisi yang diinginkan. 

Sedangkan orang dari kalangan dibawah lebih disibukan dengan dengan membuat pengakuan diri. Bahwa diri mereka bahagian dengan keadaan itu, bahwa mereka sudah dalam posisi yang enak. Padahal yang mereka tunjukan sebenarnya adalah fana, hanya dalam layar. Bisa jadi mereka memang tersibukan dengan hal hal yang masih belum produktif dan tidak bermanfaat besar.

Dalam pengamatan snap ini pula, saya mengamati hal yang sangat meenggelitik. Ada seorang penjaga toko hanphone yang membuat snap target. Ia menargetkan tahun ini untuk bisa membeli sepatu dengan harga yang fantastis. "Terget selanjutnya" tulisnya dengan gambar sepatu mewah yang ia inginkan.

Padahal ia hanyalah penjaga yoko handphone yang saya tahu besaran gajinya. Alih alih untuk menabung atau meinvestasikan uangnya, ia justru membeli barang untuk gaya gayaan. Hmmm, tentu ini adalah pola pikir yang keliru. Sebab gaya gayaan hanyalah merujuk pada keinginnan terhadap pengakuan.

Berbeda dengan snap orang kaya, mereka tidak perlu membuat snapt target targetan. Mereka tidak sibuk membuat snap. Mereka disibukan dengan aktivitas kerja menjemput sukses. Mereka tidak mau membuang buang waktu mencari pengakuan orang.

Dari orang yang membuat snap target membeli sepatu mewah itu juga saya belajar. Bahwa diluarsana banyak orang yang sibuk sok kaya, hingga waktu mereka terbuang sia sia. Mereka juga menghabiskan uang yang dikumpulkan hanya untuk gaya gayaan saja. Mingkin itu yang membuat bangsa di negara ini banyak yang susah dihari tua. 

Sobat, Terkadang orang yang tidak punya terlalu sibuk dengan pengakuan sehingga mereka terjebak dalam hal itu. sedangkan orang kaya abai dengan pengakuan orang lain, namun ia pun akhirnya terakui karena prestasi. 

Posting Komentar untuk "Perbedaan Target Orang Miskin dan Kaya"