Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Orang Tua Pilih Kasih Menurut Islam

Kisah Web - Bagaimana pandangan tentang orang tua pilih kasih menurut islam ? Rasulullah telah memberikan pendapat tentang hal ini. Suatu ketika Nabi menebur sahabat yang pilih kasih terhadap anaknya. 

Sejatinya setiap anak memiliki rasa keinginan yang sama terhadap kasih sayang yang diberikan orang tua. Mereka membutuhkan kasih sayang untuk tumbuh kembang secara baik batinnya.

Jika ada perbedaan dalam pengasuhan, maka mereka akan merasa dikucilkan. Dan itu tidaklah baik.

Suatu ketika, Nabi pernah melihat sahabatnya yang membedakan perlakuan terhadap anaknya. Nabi pun menegurnya, berikut adalah sabda nabi saat itu; 

Dari Nu’man bin Basyir ra bahwasannya ayahnya datang membawanya menemui Rasulullah SAW, dia berkata, “Sungguh aku telah memberi pemberian berupa seorang hamba sahaya milikku kepada anakku ini.” Kemudian Rasulullah Saw berkata, “Apakah semua anakmu mendapat pemberian seperti anakmu ini?” Ayah An-Nu’man menjawab, tidak. maka Rasulullah Saw pun bertanya, “Apakah engkau senang apabila mereka (anak-anakmu) semuanya berbakti kepadamu dengan sama?” Lalu ayah An-Nu’man menjawab, “Aku mau wahai Rasulullah.” Lalu Rasulullah Saw bersabda: “Kalau begitu, jangan kau lakukan (pilih kasih).” (HR. Muslim)

Hadits tersebut menegaskan bahwa pilih kasih itu tidak dianjurkan. Rasul memberikan pembanding kepada orang tua, apakah orang tua mau anaknya memberikan bakti kepadanya dengan sikap sama. Tentulah diinginkan, oleh sebab itu Rasul kemudian melarang untuk meberikan pilih kasih pada seorang anak.

Dalam riwayat lain, yakni Bukhori, terdapat kalimat sabda tambahan yakni  "Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adil lah di antara anak-anakmu,” Lalu ia balik dan mengambil kembali pemberiannya"

Tambahan kalimat ini menegaskan bahwa seorang orang tua haruslah berlaku adil terdap anaknya. Sungguh berlaku adil itu adalah cerminan orang bertakwa. Hadits ini juga memberikan pelaaran jika orang tua ingin mendapatkan anak yang berbakti, maka ia harus berlaku adil pada anak-anaknya.

Dalam kitab al-Mughni yang ditulis oleh Ibnu Qudamah dijelaskan bahwa orang tua akan berdosa jika mereka pilih kasih atau tidak adil terhadap anak-anaknya. 

Tidak berhak pula orang tua memberikan seorang anak pemberian yang lebih dari apa yang diberikan pada anak lainnya. Artiya orang tua harus berlaku adil pada anak-anaknya.

Dampak Buruk Pilih Kasih Pada Anak

Anak yang tidak disukai atau menjadi korban pilih kasih akan cenderung memiliki perasaan terpukul. Mereka pun akan sulit menerima jatidiri mereka akibat perlakuan dari orang tua tersebut. 

Seorang profesor dengan lisensisi Yelena Gidenko mengatakan bahwa anak yang di bedakan akan merasa menderita depresi dan menjadi marah, pahit, benci, atau cemburu. 

Dilansir parenting orami, mengatakan bahwa setidaknya ada 3 efek negatif yang akan dialami anak yang dililih kasih antara lain; terjadi persaingan saudara kandung, ketidak percayaan dan rusaknya harga diri anak. Anak yang tidak disukai bahkan akan merasa depresi berat, hingga mempengaruhi psikologis jangka panjang.

Sobat, dari hadits diatas sudah jelas bahwa orang tua pilih kasih menurut islam hukumnya tidak boleh. Rasul melarang hal tersebut melalui kisah yang kemudian diriwayatkan. 

Oleh sebab itu sudah sepatutnya orang tua memperlakukan anak secara adil. Adil dalam cinta, kasih sayang, kehangatan, dan waktu dengan orang tua mereka serta dalam beberapa aktivitas lainya. Sebab, anak adalah titipan Allah yang amat penting untuk disayangi. 

Posting Komentar untuk "Orang Tua Pilih Kasih Menurut Islam"