Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merekalah Dalang Kerusuhan Negara yang Sebenarnya

Kisah Web - Sobat, pernahkah anda berikir tentang siapakah dalang kerusuhan negara yang sebenarnya ? Selama ini, ketika demi dan unjuk rasa, para pendemo lah yang dituduh sebagai biang perusuhan. Mahasiswa, anak sma, ormas dan keompok-kelompok tertentu disebut sebegai dalang kerusuhan. Bahkan yang terbaru, ada dakwaan kepada nama baru sebagai dalang-dalang kerusuhan, ialah kelompok anarko.

Untuk menjawab siapakah dalang kerusuhan negara, kita bisa menjadikan salah satu kisah humor sufi yang terkait dengan pelaku kerusuhan. Seperti ini kisahnya;

Kebetulan Nasrudin sedang ke kota raja. Tampaknya ada kesibukan luar biasa di istana. Karena ingin tahu, Nasrudin mencoba mendekati pintu istana. Tapi pengawal bersikap sangat waspada dan tidak ramah.

“Menjauhlah engkau, hai mullah!” teriak pengawal. 

“Mengapa ?” tanya Nasrudin.

“Raja sedang menerima tamu-tamu agung dari seluruh negeri. Saat ini sedang berlangsung pembicaraan penting. Pergilah !”

“Tapi mengapa rakyat harus menjauh ?”

“Pembicaraan ini menyangkut nasib rakyat. Kami hanya menjaga agar tidak ada perusuh yang masuk dan mengganggu. Sekarang, pergilah !”

“Iya, aku pergi. Tapi pikirkan: bagaimana kalau perusuhnya sudah ada di dalam sana ?” kata Nasrudin sambil beranjak dari tempatnya.

Ada salah satu makna mendalam dari humor ini. Yakni tentang pemimpin dan pemegang kekuasaan yang terkadang adalah sebagai dalang dari peristiwa rusuh. Misal, saat unjuk rasa yang terjadi beberapa kali, masyarakat yang unjuk rasa melakukan hal tersebut karena pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tak berpihak pada nasib rakyat. 

Percikan api datang dari kebijakan yang dianggap menyengsarakan rakyat. Misal undang-undang yang melemahkan KPK, yang tidak berpihak dengan buruh, kebijakan pendidikan yang karut marut dan lain sebagainya. Atas dasar ketidakadilan tersebutlah rakyat pun berunjuk rasa, menyampaikan aspirasi mereka. Mereka pun tak pernah berniat sama sekali untuk rusuh. Hanya ingin menyampaikan apa yang harus disampaikan. Toh negeri ini menganut sistem demokrasi.

Sumber unjuk rasa bukan dari rakyat, melainkan dari apa yang diperlakukan kepada rakyat. Jadi, kita bisa beropini dan berpendapat mengenai siapa dalang kerusuhan yang sebanarnya.

Kita juga bisa melihat dan menganalisa penyebab demonstrasi yang tdak terkendali. Umumnya, pendemo ingin suaranya didengarkan. Tujuan mereka unjuk rasa adalah menyampaikan suatu hal. Namun, saat demo itu acapkali pemerintah tidak mengutus pendengar. Padahal mereka tahu jika ada unjuk rasa diluar gedung. Itulah penyebab massa merangsek masuk ke dalam gedung atau ricuh dalam unjuk rasa. Sebab wakil rakyat nya tak mau mendengar aspirasi rakyat. Jadi dalangnya siapa ?

Makna selanjutnya dari humor sufi diatas adalah keikutsertaan rakyat dalam bahasan soal negara. Jika pemimpin memang mempunyai tujuan untuk kepentingan rakyat, sudah sepatutnya mengajak rakyat untuk berdialog dan berdiskusi. Karena setiap kebijakan yang dibuat, tentunya adalah untuk rakyat, bukan kepentingan golongan saja.

Kebijakan pemerintah pada hakikatnya merupakan kebijakan yang ditujukan untuk publik dalam pengertian yang seluas-luasnya (negara, masyarakat dalam berbagai status serta untuk kepentingan umum). Oleh sebab itu, pembuatan keijakan yang ideal adalah dengan melibatkan rakyat. Wakil rakyat haruslah menyerap aspirasi, mengajak diskusi, duduk bersama dalam menentukan arah kebijakan. 

Sampai sini semoga kita bisa memahami tentang siapa perusuh yang sebenarnya. Tiada akibat tanpa sebab. Setiap sebab, timbulah akibat. Salam damai.

Posting Komentar untuk "Merekalah Dalang Kerusuhan Negara yang Sebenarnya "