Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Daftar Cerita Rakyat Lampung Barat yang Tertulis

Kisah Web - Ada beberapa cerita rakyat dari Lampung Barat, Provinsi Lampung. Selain menyimpan pesona alam yang teramat indah, kabupaten ini juga menyimpan kisah-kisah yang menarik untuk diketahui. 

Kabupaten Lampung Barat memiliki beberapa keagungan alam yang didalamnya terselip cerita-cerita dari raykat. Sebut saja Gunung Pesagi, Danau Ranau, Danau Suoh, Bukit Barisan dan lainya yang punya segudang cerita-cerita. Wilayah ini  juga terkenal dengan hasil kopi robustanya, bahkan menjadi spot shoting film filosipi kopi. 

Ibu kota Kabupaten Lampung barat adalah Liwa, kota ini terkenal dengan kesejukanya. Dulu (zaman kolonial), orang-orang belanda juga pernah menjadikan kota Liwa sebagai tempat untuk referesing. Terdapat Kebun Raya Liwa yang kini menjadi ikon baru di Liwa.

Sobat Q, berikut ini beberapa cerita rakyat dan juga cerita dari masyarakat yang populer di Wilayah Lampung Barat.

1. Cerita Rakyat Naga Emas Danau Ranau


Cerita ini mengkisahkan tentang seekor naga berkulit emas yang bertugas menjaga Danau Ranau. Mulanya, naga ini adalah binatang jahat yang suka merugikan dan menggangu masyarakat sekitar. Bahkan tak jarang si naga ini mencelakakan penduduk sekitar danau dengan cara menculik penduduknya. Hewa hewan ternak pun ikut dimangsa.

Suati ketika ada seorang pemuda pemberani yang datang kepada naga. Ia bernama Rakian Sukat. Ia pun berkelahi dengan naga dan berhasil mengalahkan sang naga jahat itu. Kemenagan Rakian Sukat tentu menggembirakan banyak orang, namun naga mengutuk Rakian Sukat hingga menderita penyakit aneh akibat kutukan sang naga.

Kemudian Rakian Sukat bertapa atas petunjuk Yang Maha Kuasa. Ia bertapa di sekitar Danau Ranau. Kemudian si naga kembali muncul namun kemunculan naga ini bukan untuk melakukan kejahatan, melainkan menyembuhkan Rakian Sukat. 

Sejak saat itu, masyarakat di sekitar Danau Ranau percaya naga itu akan muncul ke permukaan dan memberikan teguran apabila masyarakat sekitar danau berniat melakukan perbuatan jahat. Cerita ini ditulis oleh Yulfi Zawarnis pada tahun 2016.

2. Batu Kebayan (Batu Pengantin)

Batu kebayan atau diartikan Batu Pengantin adalah salah satu cerita masyarakat yang berasal dari Pekon (desa) Batu Kebayan kecamatan Batu Ketulis. Diceritakan bahwa pegantin melarikan diri akibat tidak direstui oleh orang tuanya. Kemudian mereka pun dikutuk menjadi batu. Hingga kini, di Pekon Batu Kebayan ini terdapat cagar budaya berupa batu yang menyerupai sepasang pengantin yang sedang bersanding.

3. Danau Suoh Berbeda Warna

Salah satu danau indah nan menawan di Lampung adalah danau Suoh. Letaknya yang jauh dari perkotaan membuat tempat ini masih alami. Ada beberapa spot menarik seperti 3 danau, letusan dan juga padang ilalang yang amat luas. Itu keindahan yang bisa dinikmati di danau ini.

Selain itu, ada juga cerita dari masyarakat tentang danau ini terkait nama-nama danau yang ada. Danay minyak karena ada danau yang airnya seperi minyak (lapisan atas), danau belibis karena di danau tersebut banyak belibisnya dan danau asam. 

4. Lesung Bidadari

Di Kecamatan Luas, terdapat salah satu batu yang dipercaya sebagai batu milik bidadari. Batu tersebut berbentuk cekung yang dipercaya sebagai tempat untuk perawatan wajah milik seorang putri pada zaman kuno. Paras putri raja cantik tersebut mirip bidadari ia  merawat kecantikannya menggunakan bahan-bahannya dari hutan. Kemudian ditumbuk menggunakan batu tersebut. 

Berdasarkan cerita ini, kini banyak wanita yang kemudian menggunakan batu ini untuk mencuci muka. Berharap wajahnya menjadi mulus dan halus. Dalam video unggahan Lampung Tv, Peratin Pekon Luas Haidir menambahkan, mitos perawatan kecantikan sudah terbukti karena mereka yang sudah mencobanya biasanya wajahnya halus. 

Sobat Q, itulah beberapa kisah atau cerita rakyat Lampung Barat (Lampung) yang bisa kita jadikan bahan bacaan dan pelajaran. Dari masing-masing cerita tersebut, terselip bilai dan juga makna-maknya. Salam 

Posting Komentar untuk "Daftar Cerita Rakyat Lampung Barat yang Tertulis "