Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Baru 2 Hari, Menantu Sudah Cekcok Dengan Mertua

Kisah Web - Menikah bukan perkara menyatukan 2 insan saja. Ada 2 keluarga besar yang ikut bersatu. Ada orang tua baru yang akan masuk kedalam kehidupan. Ada keluarga baru dari pihak pasangan yang juga bergabung dalam kehidupan. Oleh sebab itu bagi yang akan atau belum menikah, ingat bahwa menikah bukan perkara menyatukan hati dengan pasangan. Lebih dari itu kawan. 

Awal tahun 2020 lalu salah satu tim Kisah Web mendapat informasi pernikahan dari teman dekat. Ia menikah dengan wanita yang belum lama ia kenal. Beda suku, beda wilayah dan juga beda kebiasaan. Saat ditanya yakin atau tidak Awan (nama samaran) menyebut siap. "Jalani saja sih, yang penting niat kita kan baik. Tenang saja, pasti ada jalan. Yang penting jalani aja" ujarnya

Hari Akad pun tiba, Awan menikahi Sinta dengan mas kawin 20 gram dan uang tunai 20 juta. Tak ada pesta besar karena saat itu masih dalam masa pandemi. Sah, mereka menjadi pasangan suami istri. Kami mengucapkan selamat atas pernikahan itu. Semoga samawa ya Awan

2 hari berselang tim kami menghubungi Awan sambil menanyakan kabar. Tak disangka Awan mengeluarkan unek-unek. Ia curhat mengenai mertuanya yang semena-mena dan suka mengatur. 

"Gimana, udah belum ?" pesan melalui wa

"Apanya nih" jawab Awan

"Produksi anak manusia lah wkwkwk" canda tim

"Hahaha, itu mah bakat alam lah" jawabnya lagi

"Pusing gw bro, baru 2 hari udah cek cok sama mertua. Makan hati, banyak mau terus banyak oceh lagi" tulisnya

"Gini gak boleh, gitu pamali, begini salah, engga begini salah, diem salam, ngomong tambah salah kaprah" tambahnya

"Walah kok begitu, santai bro. namanya juga penyesuaian kan. Enggak lansung klop. Apalagi elu kan kagak pernah ngobrol sebelumnya" jawab tim kami

"Halah, pusing lah. Ini gw lagi cari kontrakan. Mau gw ajak ke kota aja deh istri gw" Keluh awan

"Sabar bro, jangan gegabah ambil keputusan. Apalagi disaat emosi gini. gw yakin elu lagi emosi nih, biasanya elu kan super duper dewasa kalo ketemu masalah" saran tim kami

"Makasih saran nya. Udah gk tahan gw, 2 hari ini kayak di neraka. Makin lama malah jadi nanti"

"Sabar ya Awan" tutup percakapan itu

Kami pun mendapat kabar bahwa Awan dan Sinta telah mengontrak di sebuah rumah. Mereka disana cukup bahagia hingga kemudian mertua Awan datang. 

Ternyata si mertua menuntut agar Sinta dan Awan pindah ke kontrakan yang lebih besar. "Ini sempit banget, cuma ada kamar 1 dan ruang tamu. Bapak tambahin uang, kalian cari yang lebih besar ya" perintah sang mertua.

Mendengar itu Awan pun sedikit tersinggung. "Disini aja dulu pak, habisin dulu sampai bulan ke 5. Soalnya kemarin ambil 5 bulan" ucap Awan sebagai pembelaan untuk tinggal lebih lama di kontrakan itu.

Mertua pun tetap kukuh dengan pendirian nya. "Gini loh nak, bapak ini sayang sama kalian. Ini tempat kurang layak dan memang sangat sempit sekali. Kalian butuh ruang yang layak. Bapak yang bayarin deh nanti" tegas sang mertua. Awan pun mengalah, ia memilih pindah walau dengan berat hati. Sinta sangat merasa bersalah dengan sikap ayahnya. 

Puncak permasalahan tiba, mertua Awan menyuruh agar Awan mencari kerja yang lebih layak. Saat itu Awan hanyalah guru honorer yang gajinya dibawah 2 juta.

"Coba cari kerja yang gajinya diatas 5 juta Wan. Kamu kan sarjana, masak gaji kuli sih. Nanti kebutuhan itu banyak loh. Kamu harus beli rumah dan juga mobil buat anak sitri. Gaji kecil mana cukup, ya kan ?" ucap pedas mertua.

Mendengar itu Awan pun tidak bisa sabar lagi ia berkata. "Saya lagi honor pak, berjuang. Sambil jalan sambil nyari kerja. Kalau bapak bilang begitu itu sama saja menghina saya pak. Gaji saya emang kecil, tapi sejauh ini cukup kok untuk menghidupi istri saya. Kami hidup untuk makan pak, bukan untuk gengsi dan bermewah mewahan" jawab Awan

Cek cok ini berlanjut hingga akhirnya Awan diminta menceraikan Sinta oleh ayahnya. Faktor utama karena gaji Awan kecil dan dianggap tidak bisa membuat Sinta hidup lebih baik. 

Untuk kasus ini sebenarnya ada kesalahan dari 2 pihak. Awan terlalu dini untuk mengajak nikah Sinta. Ia tidak mengetahui latar belakang keluarga Sinta yang ternyata hidup dalam kemewahan dan kemapanan. 

Sedangkan Awan hanya honorer, walau Awan sebenarnya anak orang kaya juga. Namun Awan tak mau meminta harta pada orang tua kandungnya.

Sedangkan kesalahan mertua adalah tertalu ikut campur dalam rumah tangga anaknya. Ia tidak paham bahwa ia telah menikahkan anaknya. Ia memang punya tanggung jawab terhadap anak.

Namun kewajiban dan urusan adalah milik suami anaknya. Awan dan Sinta pun cerai meski mereka saling mencintai. 

Awan pun berbagi tips dan nasihat kepada kami. Awalnya ia mengatakan bahwa pasti ada jalan, namun di jalan itu pasti ada rintangan. Ia juga berkata jalani aja, menjalani hidup tidak semudah membalikan telapak tangan. 

Apalagi jika sudah berumah tangga. Ia juga yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Ya, memang setiap masalah ada jalan keluarnya, namun jalan itu tidak semudah mengucapkan kata-kata.

"Hidup itu mudah, namun juga sulit. Tidak semudah kata-kata. Tidak sesulit yang kita bayangkan. Hidup bukan hanya sebatas cuapan dan rencana, perlu aksi dan komitmen tinggi untuk menjalani. Pesan saya sebelum menikah: pahami karakter pasangan dan juga keluarganya. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena ketidak cocokan" pesan awan. Kisahnya pun perlu kita petik hikmahnya. 

Menikah itu mudah, namun menjalani pernikahan itu butuh perjuaangan

Menikah itu mudah, namun apakah bisa kita jatuh cinta setiap hari ?

Pernikahan bukanlah sebatas kata-kata. Ia adalah kalimat-kalimat kehidupan

Tidak pernah ada pernikahan semulus jalan tol, selalu ada lubang-lubang penghambat, yang penting teruslah berjalan, dan jangan berhenti

Pernikahan yang baik, tidak karena salah satu pihak berhasil “mengendalikan”. Tetapi karena kedua pihak memiliki “pengertian”

Sobat, yuk kita petik hikmahnya. Salam 

Posting Komentar untuk "Baru 2 Hari, Menantu Sudah Cekcok Dengan Mertua"