Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4+ Cerita Anak Hujan dan Pelangi yang Bermakna

KisahWeb - Ada banyak cerita anak hujan dan pelangi yang terdapat pada buku ajar atau buku dongeng. Kisah tersebut bisa menjadi pelajaran untuk kehidupan, atau berguna pula sebagai penghantar tidur.

Hujan adalah peristiwa alam yang terjadi akibat adanya siklus harian dari penguapan air di daratan dan lautan. Hujan turun difungsikan sebagai penyiram bumi agar kehidupan bisa berjalan. Allah menjadikan hujan sebagai berkah dan juga musibah.

1. Pelangi Datang Detelah Hujan, Bahagia Datang Setelah Sedih

Pagi tadi aku menyambut hari dengan semangat. Kupakai seragam dan kubawa semua perlengkapan sekolah. Seperti biasa, aku membawa bekal dari rumah. Ibu dan ayahku selalu membawakanku bekal 4 sehat 5 sempurna. Mereka tak mau aku terlalu banyak jajan dijalanan. Walau uang saku tetap saja dibawakan. 

Hari ini hujan deras di sekolahku, naas bagi kami. Sekolah bocor, lantai kami tergenang. Kelas 3 dipindahkan ke perpustakaan. Aku sedih melihat kelasku nampak karut marut. 

"Dinda jangan sedih, besok ruang kelas akan dibenahi. Kita akan menempatinya lagi setelah diperbaiki ya" ucap bu Warsi, wali kelasku

"Iya bu, aku hanya merasa sedih melihat ini. Hasil karya kami yang ditempel di dinding rusak, bunga dan lainya pun basar. Itu rusak semua kan bu ?" jawabku karena melihat banyaknya poster yang rusak

Bukan hanya aku saja yang sedih, semua teman kelasku sedih. Minggu lalu kami menggambar, gambar itu ditempel di tembok yang sekarang sudah basah dan rusak. Kami juga kehilangan bunga origami yang kami buat bersama Bu Ida (guru kesenian). Tak hanya itu, kami pernah membuat ucapan terimakasih guru dengan karton besar, itu pun rusak. Itu membuat kami menagis.

Hujan reda, kesedihan kami hilang tat kala melihat pelangi yang nampak sangat jelas dari ruangan. Semua berteriak heran. "Kok bisa sedekat dan sebagus itu" ucap kami. Kemudian bu guru mengatakan kepada kami tentang makna yang bisa diambil dari hadirnya pelangi setelah hujan. 

"Pelangi yang indah itu datang setelah ada hujan deras. Itu melambangkan bahwa kita bisa mendapatkan sesuatu yang indah setelah adanya kesedihan. Besok kita akan menggambar lagi untuk ditempel di dalam kelas. Kita juga akan membuat banyak bunga origami lagi. Kita hias kelas kita lebih bagus dari kemarin" ucap bu guru. 

Mendengar itu aku dan teman sekelasku sangat semangat. Kami pun bersiap mempercantik kelas kami yang minggu depan akan diambil penilaian untuk lomba kebersihan dan kecantikan kelas. "Kami akan juara" ucap bersama kami

2. Pelangi di Kebun

Ayah dan ibuku adalah seorang pembisnis yang juga punya beberapa kebun teh. Setiap jumat dan sabtu mereka selalu mengunjungi kebun. Aku selalu menolak saat diajak mereka. "Engga ah, dulu pernah ke kebun, banyak nyamuk terus suasananya menakutkan. Aku dirumah aja deh" tolakku

Suatu ketika ada sebuah alasan kenapa aku mau mengunjungi kebun. "Mama sama ayah mau bakar-bakar ayam loh, ada om Dirto dan adik maya juga" ucap mamaku. Hal itu membuatkau terbujuk untuk ikut ke kebun

Suasana sekarang sangat berbeda dengan dulu, kebun sudah tak se meyeramkan dulu. Mama dan ayah sudah membangun kolam dan gajebo, kebun nampak cantik. Keindahan lain adalah pemadangan kota dari puncak bukit di kebunku. Disini ternyata sering terlihat pelangi. "Sehabis hujan sering ada pelangi yang terlihat dari bukit itu" tutur ayah. 

Sejak saat itu aku selalu rindu dengan kebun. Aku melukis pelangi-pelangi yang terlihat. Hingga kini koleksi lukisan pelangiku ada puluhan, terpampang rapih di rumah. Sebagian pun kubawa ke sekolah untuk hiasan dinding kelas. 

3. Menagkap Pelangi

Aku beranggapan bahwa ada manusia yang melukis pelangi. Oleh sebab itu aku selalu mendekati pelangi yang nampak jauh itu. Namun setiap mendekat, pelangi justru terus menjauh. Seolah berlari menghindariku. Namun itu membuatku semakin yakin bahwa pelangi ditunggangi oleh bidadari. 

Sore ini datang lagi, pelangi yang nampak cantik. Aku dan Eko berusaha mendekati pelangi itu. Jalanan becek di persawahan selepas hujan tidak menjadi halangan kami. "Buruan kejar, sebelum hilang lagi" ucapku pada Eko

Kami terus berlari menerobos rumput yang tinggi. Pelangi kali tak beranjak, ia nampak diam saja. Seolah mereka tau bahwa kami akan datang. "Ayo eko, semangat. Kita pasti bisa melihatnya" teriaku

Sampaikah kami pada sebuah jurang dalam, tak mungkin bagi kami untuk melanjutkan langkah. Namun pelangi sudah dekat, nampak ujungnya di sebuah popohan dibawah sana. Kami melihatnya dengan penuh penasaran.

"Pasti itu ada bidadarinya, kalau kita bisa bertemu maka kita bisa minta sesuatu padanya" Ucap Eko

"Iya, tapi tak mungkin kita bisa melewati jurang ini. Terjal dan dalam, nyawa kita bisa melayang Ko" jawabku. 

Pelangi menghilang secara perlahan. Aku dan eko gagal lagi, tapi kami puas karena telah berusa keras menangkap pelangi. Kami berdua pulang kerumah, kuceritakan hal ini pada ibu dan bapaku. Mereka hanya tertawa dan berkata "Kalian ini ada-ada saja sih, kenapa kalian engga sekalian memanjat langit" kata ayahku

"Memangnya bisa memanjat langit ?" tanyaku lugu

"Memangnya ada bidadari di pelangi ?" jawaban berisi tanya dari ayahku

"Kan di buku dongeng itu ada yah, masa iya buku bohong" jawabku

Kemudian ayahku menjelaskan bahwa buku dongeng itu hanyalah karangan yang tidak nyata. Tak ada bidadari di pelangi. Pelangi ada karena cahaya yang menerpa butiran air kecil saat hujan selesai. Setelah itu aku pun paham bahwa dongeng itu tidak nyata.

4. Kisah Aku, Hujan dan Pelangi

Sore yang tak terlalu indah, gerimis membuat aku tak bisa beranjak dari kasur. Aku terlalu malas untuk mengikuti latihan bola. Lapangan pasti licin setelah hujan, aku tak suka itu. Segera aku bilang ke ibuku. "Amah adek engga latihan bola dulu ya, soalnya licin lapangannya. Takut cedera, tolong wa in pak Sundoro ya mah" ucapku pada mamaku

Aku tertidur hingga amah membangunkanku. "Nak bangun, ada pelangi bagus tuh" ucap mamah

Akut erbangun dan melihat betapa bagusnya pelangi itu. Nampak gagah dengan latar belakang gunug tinggi. Aku pun lekas berkata kepada mama. "Kenapa pelangi itu ada ma ?", sambil senyum mamah menjawab "pelangi ada karena ia ingin menghibur kita nak"

Sobat, itulah kumpulan cerita anak hujan dan pelangi yang bisa menjadi referensi untuk anda mendongeng kepada anak. 

Posting Komentar untuk "4+ Cerita Anak Hujan dan Pelangi yang Bermakna "