Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Cerpen Tentang New Normal Penuh Pembelajaran

KisahWeb - Adanya pandemi Covid-19 membuat banyak karya karangan tentang virus ini. Salah satunya Cerpen Tentang New Normal yang berisi makna-makna penting didalanya.

Berikut ini adalah cerita-cerita pendek atau contoh karangan mengenai new normal;

Baca Juga: Cerpen Corona

1. Kebiasaan Baru Di Sekolahku

Kembali masuk kelas lagi, tapi dengan banyak penerapan protokol kesehatan. Semua ini demi kebaikan bersama. Aku pun mengikuti protokol kesehatan di era new normal atau kenormalan baru ini. "Bismillah, lindungi langkahku ya Allah" doaku. 

Pagi ini aku menggunakan masker, membawa handsanitaizer dan juga membawa bekal dari rumah. Ibu dan ayahku setengah tega melepasku, mereka masih takut dengan persebaran virus. Namun aku harus ke sekolah untuk menuntut ilmu.

"Pokoknya jaga jarak, sering cuci tangan dan semprot handsanitaizer, pakai maskermu terus ya nak" pesan bapakku saat aku berpamitan. "Asiap bapakku tersayang" sahutku

Ini adalah pertama kalinya aku ke sekolah selepas wabah corona menyerang. Aku dan kawan-kawanku sangat bersemangat, sebab kami rindu sekolah, teman dan guru.

Sampainya disekolah, aku dan semua teman kelas melihat pemandangan berbeda. Di gerbang ada pengecekan suhu dan masker. Di depan kelas banyak tempat cuci tangan. Di kelas, meja-meja diberi jarak. Semua sudah menyesuaikan dengan pandemi.

"Sungguh ini penampakan yang baru" ucapku pada Lisa. "Iya Nurul, ini adalah bentuk adaptasi baru, semua diberi jarak dan harus serba waspada" jawab Lisa.

"Dulu kita abai dengan kesehatan ya Lis. sekarang kita sangat-sangat perhatian dengan kesehatan. Corona membawa sebuah pemikiran baru, bahwa kesehatan itu penting" ucapku.

Kami pun upacara sekolah di hari pertama adaptasi baru. Disaat sambutan, kepala sekolah memberikan pidato yang sangat menyentuh. Ia memberi pesan untuk selalu bersyukur dalam setiap peristiwa.

"Dulu, sebelum corona ada, kita tidak bersyukur atas kondisi yang baik baik saja. Kini kita harus bersyukur dengan kondisi normal baru ini, kita masih ditakdirkan hidup. Diluarsana ada jutaan orang yang meninggal karena terpapar virus corona. Walau kini ada batasan-batasan, kita harus selalu bersyukur, sebab bersyukur adalah cara ampuh untuk menambah nikmat" tutur ibu kepala sekolah.

Benar, aku membenarkan pidato ibu kepala sekolah. Meski kita dalam normal baru, kita harus mensyukurinya. Kita manusia terpilih yang selamat dari corona. 

2. Les Tambahan

Sebentar lagi sekolah dibuka, aku sudah tidak siap untuk bertemu dengan kawan dan juga guru-guruku. Selama 11 bulan ini aku sangat jenuh berada di rumah, semua aktivitas serba online. Itu terasa membosankan.

Aku mempersiapkan semua peralatan new normal kit untuk dibawa kesekolah. Aku juga telah mendapat vaksin dari pemerintah. Kini aku siap memulai pembelajaran dari nol.

Aku ingin sedikit curhat kepada wali kelas ku, tentang bagimana kendala anak-anak saat kelas daring. Kami sebenarnya belum banyak menguasai materi yang diberikan secara online kamarin. Aku takut tidak bisa saat ujian nanti. Aku dan kawan-kawanku ingin mengajukan les tambahan ke sekolah.

Bagaimana aku bisa berpidato dengan baik dan berani kalau latihannya online, bagaimana aku bisa olahraga dengan benar jika bimbingannya online. Aku juga tak terlalu mengerti hitung-hitungan yang baru, begitu juga para temanku.

Kelasku pun telah sepakat membuat surat dan juga usulan. Semoga bisa diterima untuk kebaikan bersama. Aku yakin diluarsana juga banyak siswa yang tidak menerima materi secara sempurna. Sebab sekolah online itu banyak kendala.

Kini, di era new normal kita haruslah lebih giat dalam belajar. Jangan menjadikan corona sebagai alasan. Sebab corona itu adalah ujian, dan kita harus menyelesaikannya. Corona juga menyisakan sebuah masalah, kita pun harus mengatasinya. 

3. Dampak Corona

Sumber gambar IDN TIMES

Aku sudah berbulan bulan tidak berpenghasilan karena ada wabah. Tempat wisata tutup, aku aku pun dirumahkan sementara. "Hah, kapan corona ini selesai" aku membatin.

Disaat yang sama, aku melihat ada kabar bahawa desember ini semua wisata akan dibuka. Tapi aku takut itu hanya wacana. Sebab negara ini terlalu banyak wacana (menurutku).

Dari kejauhan nampak Harun dengan wajah kusut, membawa kopi hitam dan juga kueh ditangannya. Harun adalah tetanga sekaligus teman kerjaku. 

"Piye iki Lek" tanya harun, ia menyoalkan adanya wabah yang tak kunjung usai. Lalu kujawab dengan santai "Biarkan saja run, ini sedang masanya kita diuji

"Diuji bagaimana toh, udah berbulan-bulan, Kalau lanjut terus anak istriku makan apa Lek" keluh Harun

"Sabar, soal rezeki itu insyaallah ada aja, asal kita jangan berhenti berusaha. Tempat wisata memang tutup, kita harus cari nafkah ditempat lain Run. Jangan sampai kita berhenti berusaha Run" nasihatku pada Harun.

"Iya sih, tapi mau usaha dimana, di pasar ? " tanya harun 

"Bisa aja, itu si Karno jadi kuli di pasar, dia engga malu-malu Run. Yang penting dia bisa dapat uang dan bisa ngasih makan anak istri" terangku

Ya, selama corona ini banyak orang makin jatuh tersungkur karena malu mau kerja kasar. Mereka justru meninggikan gengsi, padahal gengsi itu tidak berguna untuk hidup kita. 

Sobat, itulah kumpulan cerpen tentang new normal pasca pandemi corona yang bisa menjadi referensi. Semoga cerpen tersebut bisa menjadi pelajaran untuk kita. 

Posting Komentar untuk "3 Cerpen Tentang New Normal Penuh Pembelajaran"