Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Sangkuriang dalam Bahasa Lampung Beserta Artinya

KisahWeb – Salah satu cerita rakyat yang terkenal adalah cerita Sangkuriang, diceritakan bahwa ia menendang perahu hingga menjadi sebuah gunung. Pada kesempatan kali ini, kami akan menuliskan cerita Sangkuriang dalam Bahasa Lampung.

Isi cerita tidak kami ubah, hanya kami singkat dan kami terjemahkan dalam bahasa Lampung. Tujuannya agar dapat menjadi referensi dan pembelajaran bagi sobat yang berada di Lampung. Misal, untuk keperluan belajar siswa-siswi Lampung.

Berikut ini adalah cerita terjemahan dalam bahasa Lampung (Hijolah cekhita tekhjemah dilom bahasa Lappung)

Gunung Tangkuban Perahu Jawa Barat 

Sangkuriang dan Perahunya yang Jadi Gunung Tangkuban Perahu

Dicekhitakon di suatu khani, Sangkuriang ngeminja di ghikni kuyuk si gelakhni Tumang. Kuyuk hino yaddo salah sai ketukhunan dewa si wat bettuwah. Sebenokhni kuyuk hino moneh bak ni sangkuriang, kidang ghesia hino pagun dijaga emak ni Sangkuriang yakdo Dayang Sumbi.

Dikisahkan pada suatu hari, Sangkuriang berburu di temani oleh seekor anjing bernama Tumang. Anjing tersebut merupakan salah satu titisan dewa yang punya kesaktian. Sebenarnya anjing itu juga ayah dari sangkuriang, namun rahasia itu tetap dijaga oleh ibu Sangkuriang yakni Dayang Sumbi.

Sangkuriang si lagi sanak mawat masa api-api jak ngeminja, akhirni ya nikol kuyuk hino khik dagingni dikenikon lawan emakni pakai digulai. Kidang Sangkuriang mawat ngeni pandai ki hino yakdolah daging ni Tumang.

Sangkuriang kecil pun tak mendapat apa-apa dari perburuannya, akhirnya ia pun menyembelih anjing tersebut dan dagingnya diberikan pada ibunya untuk dimasak. Namun Sangkuriang tidak memberitahu jika itu adalah daging Tumang.

Lajuni dikhani jimoh Dayang Sumbi ngenanyakon dipa khang ni Tumang. Sangkuriang  ngejelaskon ki nambi si di kanik yakdolah daging ni Tumang. Dayang Sumbi ngamuk sappai ngegada hulu Sangkuriang, ngehililah khah jak hulu Sangkuriang.

Kemudian Dayang Sumbi pun menanyakan keberadaan Tumang di keesokan harinya. Sangkuriang pun menjelaskan bahwa yang kemarin dimakan adalah daging Tumang. Dayang sumbi pun murka hingga memukul kepala Sangkuriang, bercucurlah darah dari kepala Sangkuriang.

Dayang Sumbi si kepandaian ngegada Sangkuriang dialihkon jak kekhajaan. Tano Dayang Sumbi hukhik di pekon.

Dayang sumbi yang ketahuan memukul Sangkuriang diusir dari kerajaan. Kini Dayang Sumbi pun hidup di kampung. 

Pikha tahun sekhaduni wat mekhanai si ngekhatongi Dayang Sumbi, mekhanai kuat khik helau. Tiyan khua sedemonan khik haga sekehajjongan. Kidang Dayang Sumbi tekanjat pas ngeliak bekas katan di hulu mekhanai hino. Ia yakin ki hino yakdolah katan ni Sangkuriang.

Beberapa tahun kemudian ada seorang pemuda yang mendatangi Dayang Sumbi, pemuda gagah dan tampan. Mereka pun saling jatuh hati dan hendak melaksanakan pernikahan. Namun Dayang Sumbi terkaget setelah melihat bekas luka dibagian kepala pemuda tersebut. Ia yakin bahwa itu adalah luka Sangkuriang.

Dayang Sumbi nambah yakin pas nengis cekhita Sangkuriang tentang api ngeba mingan wat katan hino. Dayang Sumbi nyani siasat in Sangkuriang mawat laju ngajjong lawan Dayang Sumbi, ia nyani sakhat si mak kukhuk akal yakdo ngilu disani ko bandongan dilom waktu sebingi.

Dayang Sumbi semakin yakin setelah mendengar cerita Sangkuriang mengenai penyebab luka itu. Dayang Sumbi pun membuat siasat agar Sangkuring tidak jadi menikahi Dayang Sumbi, ia membuat syarat tak masuk akal dengan meminta membuat bendungan dalam waktu semalam.

Ditulung jin, Sangkuriang cikan ngenyelesaikon sakhat hino. Kidang Dayang Sumbi bedu’a lawan tuhan kenyin matakhani geluk luakh, in jin si ngenulung Sangkuriang mingan malih. Du’a hino dikabulkon khik bandongan ukhung jadi.

Dengan bantuan jin, Sangkuriang hampir menyelesaikan syarat itu. Namun Dayang Sumbi berdoa pada pencipta agar matahari segera terbit, supaya jin yang membantu Sangkuriang bisa pergi. Doa itu dikabulkan dan bendungan gagal jadi.

Sangkuriang ngepandai api si dilakukon Dayang Sumbi, ia makhah. Kidang Dayang Sumbi ngejelaskon sapa ia setemonni. Ki ia yakdolah emak ni Sangkuriang si khadu kekal kesikopanni ulih du’a si ia panjatkon lawan dewa.

Sangkuriang mengetahui apa yang dilakukan Dayang Sumbi, ia pun marah. Namun Dayang Sumbi menjelaskan tentang siapa dirinya. Bahwa dia adalah ibu dari Sangkuriang yang telah abadi kecantikannya berkat doa yang ia panjatkan pada dewa. 

Sangkuriang mawat pekhcaya, ia makhah khik ngujangkon jukung sappai pekhaccak jaoh. Jukung hino lajuni jadi gunung Tangkupan Perahu di Jawa Barat.

Sangkuriang tidak percaya, ia marah dan menendang perahu hingga terpental jauh. Perahu itu kemudian menjadi gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat. 

Demikianlah cerita Sangkuriang yang diterjemahkan dalam bahasa Lampung. Semoga cerita Sangkuriang dalam Bahasa Lampung ini dapat menjadi referensi bagi sobat yang berada di Lampung.

Posting Komentar untuk "Cerita Sangkuriang dalam Bahasa Lampung Beserta Artinya"